Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 09:42:28【Sehat】958 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(65694)
Artikel Terkait
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- Kementerian HAM pastikan pemulihan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara
- Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan
- Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG
- DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG
Resep Populer
Rekomendasi

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Feature: Banyak pegawai federal AS andalkan bantuan pangan

Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik

Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai

Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf

Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?

Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif

Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis